Pengalaman Hamil BO Atau Hamil Kosong, Ternyata Begini

Akhirnya aku hadir kembali disini, di blognya aku ya. Sayangnya dalam keadaan tidak baik-baik saja, alias aku dalam kesedihan sendiri. Hmmm..

Begini, sebelumnya aku pernah mengepost sebuah tulisan yang berisi bahwa aku hamil. Alhamdulillah, maa sya Allah, tabarakallah aku bisa hamil. Rasanya sungguh luar biasa. Karena dalam pernikahan tentu saja memiliki keturunan adalah impian siapapun. Sayangnya tidak semuanya bisa merasakan hal itu. Banyak yang hampir puluhan tahun tidak memiliki keturunan. Ada pula yang nunggu hingga belasan tahun baru diberi keturunan. Ahhh melelahkan mungkin ya..

Aku menikah tanggal 2 agustus 2020. Terhitung sampai hari ini 30 april 2021 sudah 9 bulan usia pernikahanku. Baru seumur jagung memang. Tapi hamil pastinya jadi impianku. Aku ingin memiliki keturunan yang sehat, entah itu cowok ataupun cewek.

Akhirnya keinginanku untuk hamil diwujudkan di usia pernikahanku 7 bulan. Sujud syukur yang selalu aku panjatkan untuk sang maha kuasa. Lebih tepatnya di 9 maret 2021 aku mendapatkan positif hamil. eeeehhh.. salah.. sebenarnya di 7 maret aku sudah tespek tapi aku tidak menyadari hal tersebut. Bahagiaaanyaaaaa masya Allah..

Siklus Haid Berantakan Setelah Menikah

Sebelum kita membahas hal demikian, aku mau berbagi cerita dulu. Ini masalah siklus haidku yang berantakan. Jadi begini, setiap bulan sebelum aku menikah siklus haidku adalah 28 hari. Hampir setiap bulan maju 3 hari atau 4 hari tergantung satu bulannya isi berapa hari. Misalnya bulan ini datang haid tanggal 15 maka bulan depannya aku datang haid tanggal 13 atau 12. Begitu seterusnya maju 3 hari. Ini siklus yang normal bukan?

Setelah menikah ternyata aku mengalami perubahan siklus haid. Juli aku haid tanggal 15 harusnya jika aku siklus 28 hari, maka di agustus aku datang haid tanggal 12 atau 13 agustus. Tapi, entah mengapa di bulan agustus aku justru telat haid. Wahhh bahagianya setelah menikah langsung telat haid. Ternyata di tanggal 17 aku justru haid. Jadi kurang lebih 32 hari aku baru datang haid. Begitu seterusnya di bulan september, aku justru haid tanggal 19 september.

Di bulan oktober, siklus haidku berubah lagi menjadi 29 hari. Sehingga di tanggal 18 Oktober aku sudah haid. Bulan november maju 29 hari lagi, tanggal 16 aku datang haid. Desemberpun demikian, aku maju 2 hari lagi jadi tanggal 14 aku datang haid. Di januari 2021, siklusku berubah jadi 28 hari. Tanggal 13 januari aku haid. Hal lucu terjadi di februari 2021, karena seharusnya aku haid tanggal 11 atau 12 justru aku haid tanggal 9 februari. Maa sya Allahh.. berantaaaaakaaaannnn..

Tapi aku tetap bersyukur, karena setiap bulannya aku masih haid. Karena aku dulu pernah nih satu bulan nggak haid pas januari 2018 disebabkan karena kenaikan berat badan secara drastis wkwkwk..

Positif Hamil Maret 2021

Kembali lagi ke positif hamil, tanggal 9 februari jadi hari haid terakhirku sebelum hamil. Katanya telat hamil itu kalau pada tanggal yang sama di bulan berikutnya aku belum haid. Aku coba tespek dong, kebetulan aku stok tespek cukup banyak dirumah. Tanggal 9 maret tepatnya hari rabu aku tes positif. Alhamdulillah, masya Allah senang sekali.

Hari-hari kehamilan, aku jalani dengan normal. Senangnyaa.. minta makan diturutin, minta apapun diturutin katanya ngidam. Tanggal 16 maret aku USG ke dokter, sayangnya belum terlihat apapun hanya ada penebalan dinding rahim. Gapapa, aku masih awam tapi inn sya Allah sehat pikirku waktu itu.

Aku masih kerja seperti biasa sampai di akhir maret. Bentar lagi puasa nihh.. Antusias sekali, aku udah persiapan sepertinya tidak puasa nih. Sayang sekali yang aku takutkan benar-benar terjadi. Aku mengalami flek darah di usia kandungan 9 minggu. Lebih tepatnya di tanggal 10 april 2021. Malam minggu waktu itu aku flek cukup banyak. paniiiikkk ya Allah..

Itu awal dari semuanya..

Flek Tanda Hamil BO

Dari awal flek itu, besoknya aku langsung ke bidan memastikan kesehatanku katanya baik-baik saja. Aku belum puas dengan jawabannya, jadi di tanggal 13 april di awal puasa aku memutuskan untuk USG lagi. Dan apa yang aku dapat? Aku mendapati bahwa usia USG dengan usia HPHT milikku justru selisih jauh sekali. HPHT 9 minggu justru di USG baru berusia 6 minggu 2 hari. Aku kira juga akan dikasih penguat untuk menghentikan pendarahan. Tapi ternyata tidak sama sekali. Aku disuruh bedrest tidak masuk kerja selama seminggu. 

Aku belum puas, karena flek masih saja berlangsung. Aku cari second opinion, jadi di tanggal 17 april aku USG lagi di dokter yang berbeda. Hasilnya tetap sama hanya saja aku dikasih penguat.

Penguat aku diminum 5 hari, akhirnya flek berhenti jadi aku memutuskan untuk kerja di hari kamis tanggal 22 april. Aku fikir ini sudah cukup, pasti anakku sehat. Sayang sekali, hari sabtu aku pendarahan lagi. ahhh sudahlah aku ikhlas. Malam senin tepatnya tanggal 25 april aku pendarahan lagi. Tapi bukan cuma pendarahan, aku justru disertai dengan sakit perut kram yang saaaaangat sakit sampai pagi.

Senin pagi aku dibawa ke klinik, di USG lagi, USG perut dan transvaginal. Ternyata belum ada janin. Aku dinyatakan BO atau hamil kosong dan dirujuk di rumah sakit terdekat. Menunggu jadwal dokter, malam hari aku infus dan langsung dibius total untuk kuret. Maa sya Allah nikmat sekali.

Aku kehilangan anakku 4 hari lalu. Tapi aku ikhlas, aku yakin ada kejutan di balik ini semua. Ada hikmah dibalik ini. Aku yakin itu..